Jepara, Patroli7 – Proyek pembangunan Talut di Desa jugo RT.04/RW.03 dukuh Kampung Baru, Kecamatan Donorojo Kabupaten Jepara tahun ini ada 10 titik pembangunan namun baru dikerjakan 5 titik dengan jumlah 1.925. 0000 000 (satu miliyar sembilan ratus dua puluh lima juta) diduga dikerjakan tidak sesuai spesifikasi dan asal-asalan. (16/10/2023)
Hal tersebut diketahui ketika BPAN badan penelitian aset-aset negara Jawa Tengah atau aliansi Indonesia terjun di lapangan langsung, bersama Awak media Patroli7 Jepara bertemu langsung kasi perencanaan Desa Jugo AM, pembangunan Talut lingkungan tersebut tidak memenuhi standar pembangunan yang di harapkan Pemerintah.
Bantuan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (BANPROV ) itu, memang terpasang papan informasi kegiatan proyek, namun cara pengerjaanya benar-benar tidak memenuhi spek standar sesuai volume, pasir Sungai yang di campur abu batu juga Pasir sungai yang di tumpuk pasir Muntilan juga pengecoran di lakukan manual adukan pekerja bukan pakai molend.
Pasalnya dalam pengerjaan proyek di lokasi untuk lefeling atau pemadatan tidak memakai stum apakah mungkin di RAB nya tidak ada atau sengaja untuk mengurangi anggaran masuk untuk uang pribadi, sedikit di gali karena dari ketinggian leveling bisa mengurangi kubikasi dan mengurangi volume maka Kuat dugaan penyelewengan anggaran, karena di kerjakan tidak sesuai bestek dan asal jadi saja.
Menurut masyarakat di sekitar lokasi sudah direkayasa untuk mengurangi volume dan kubikasi.
Sementara dari pihak Kepala Desa Jugo belum bisa di komfirmasi karena AM sebagai kasi perancana pembangunan, Pak petinggi sudah tua alasannya. (16 /10 /2023)
Sampai berita ini di tayangkan dari pihak TPK dan rekanan kerja RS dari tetangga Desa Jugo saling tertutup, seakan akan mengabaikan aturan yang berlaku pengurangan material banyak yang tidak sesuai dengan RAB.
Seperti contoh saluran yang seharusnya pakai dasaran adukan pasir dan semen hanya batu di tumpuk tanpa adanya perekat adukan, bagaimana mungkin Talut dengan ketinggian 2,3 meter bisa kuat dasar pondasi bawah asal jadi.
Salah satu anggota investigasi aliansi Indonesia Agung menyampaikan kepada Awak media Patroli7 juga lembaga BPAN Jepara bahwa kasi perencanaan Desa Jugo di saat bincang-bincang dengan Awak media mempunyai kenalan atau beking orang atas.
Kalau hal ini dibiarkan hancurlah kebijakan Pemerintah yang seharusnya bisa mensejahterakan Masyarakat di bidang pembangunan Desa, akan tetapi pembangunan asal-asalan tidak memikirkan ke kuatan bangunan.
Agung juga menyampaikan, “Hasil temuan pembangunan yang di Jugo akan segera di limpahkan kepada pimpinan BPAN DPD Jawa Tengah agar bisa untuk pembelajaran Desa-desa yang lainya,” tuturnya.
(Pri Patroli7 Jepara)